First of
all I want tell you the reason why I writed this article. Minggu lalu ada
seorang rekan kerja saya bertanya. Kenapa sih harus berubah? Bukannya sekarang
kita masih baik baik saja? Hal ini lah yang menjadikan alasan saya mengapa
menulis artikel ini.
Pada dasarnya perubahan itu membawa
kita ke jalan yang lebih baik dari pada sebelumnya. Dengan adanya perubahan
kita akan merasakan berbagai manfaat dari Inovasi-Inovasi yang baru yang
datang. Hal ini yang harusnya menjadi fokus utama dalam perubahan, yaitu
Inovasi yang cemerlang dalam menghapus segala hambatan yang ada. Bukan malahan
menciptakan hambatan yang baru.
Lalu, apa sih yang salah dari perubahan? Dosen Sosioantropologi saya
pernah menyampaikan bahwa ketika terjadi perubahan maka akan berdampak pada
Culture Shock. Perubahan membawa kita kepada sesuatu yang baru dan akan
bertentangan dengan kebiasaan lama kita yang tidak relevan dengan adanya
perubahan. Dan kebiasaan lama ini lah yang menjadi inti dari Korban Perubahan. Dengan
itu perlu adanya keikhlasan bagi kita dalam menerima sebuah perubahan yang
terjadi. However, ikhals aja ga cukup tetapi perlu adanya penyesuaian dengan
perubahan tersebut agar culture shock itu tidak berlarut larut yang akan
menjadikan diri kita terdegradasi dari lingkungan sosial kita.
Contoh seperti kisah hidup saya yang mengorbankan masa remaja yang saya
memiliki mulai dari keluarga, sahabat, pacar demi meraih cita cita yang saya
dambakan. Keluarga, sahabat, dan pacar adalah korban dari perubahan diri saya. Its
so complicated, Awalnya saya masih sulit menjalani hidup tanpa mereka tetapi
seiring berjalannya waktu kehilangan mereka bukan suatu permasalahan yang
sangat kompleks bagi diri saya sekarang ini. Hal ini terjadi seperti teori Self
Defence yang pernah saya pelajari dari Dosen Psikologi saya. At the Point, Self
Defence merupakan bagaimana cara kita menanggapi masalah yang ada pada diri
kita saat ini agar tidak menjadi ancaman bagi masa depan yang kita miliki.
Ada baiknya jika kita mengetahui akan ada perubahan yang merugikan diri
kita, harus mulai dari sekarang kita persiapan segala sesuatunya. Masa masa
persiapan ini lah yang meminimalisir adanya korban dari perubahan. Contohnya seperti
petugas pintu masuk jalan tol yang kehilangan pekerjaan karena tergantikan oleh
gardu otomatis. Sadari dini seharusnya mereka menyiapkan opsi pekerjaan lain
karena pekerjaannya yang hilang agar mereka tetap memiliki penghasilan bagi
keluarga mereka.
Sedikit quotes untuk kita “bersabarlah dalam menghadapi segala
perubahan. Mungkin Allah SWT ingin menunjukan jalan yang terbaik bagi kita
hamba hamba yang bersabar dalam menghadapi segala cobaan”