Kamis, 08 Maret 2018

Selalu Ada Korban disetiap Perubahan (Victim of the Chance)



First of all I want tell you the reason why I writed this article. Minggu lalu ada seorang rekan kerja saya bertanya. Kenapa sih harus berubah? Bukannya sekarang kita masih baik baik saja? Hal ini lah yang menjadikan alasan saya mengapa menulis artikel ini.

            Pada dasarnya perubahan itu membawa kita ke jalan yang lebih baik dari pada sebelumnya. Dengan adanya perubahan kita akan merasakan berbagai manfaat dari Inovasi-Inovasi yang baru yang datang. Hal ini yang harusnya menjadi fokus utama dalam perubahan, yaitu Inovasi yang cemerlang dalam menghapus segala hambatan yang ada. Bukan malahan menciptakan hambatan yang baru.

Lalu, apa sih yang salah dari perubahan? Dosen Sosioantropologi saya pernah menyampaikan bahwa ketika terjadi perubahan maka akan berdampak pada Culture Shock. Perubahan membawa kita kepada sesuatu yang baru dan akan bertentangan dengan kebiasaan lama kita yang tidak relevan dengan adanya perubahan. Dan kebiasaan lama ini lah yang menjadi inti dari Korban Perubahan. Dengan itu perlu adanya keikhlasan bagi kita dalam menerima sebuah perubahan yang terjadi. However, ikhals aja ga cukup tetapi perlu adanya penyesuaian dengan perubahan tersebut agar culture shock itu tidak berlarut larut yang akan menjadikan diri kita terdegradasi dari lingkungan sosial kita.

Contoh seperti kisah hidup saya yang mengorbankan masa remaja yang saya memiliki mulai dari keluarga, sahabat, pacar demi meraih cita cita yang saya dambakan. Keluarga, sahabat, dan pacar adalah korban dari perubahan diri saya. Its so complicated, Awalnya saya masih sulit menjalani hidup tanpa mereka tetapi seiring berjalannya waktu kehilangan mereka bukan suatu permasalahan yang sangat kompleks bagi diri saya sekarang ini. Hal ini terjadi seperti teori Self Defence yang pernah saya pelajari dari Dosen Psikologi saya. At the Point, Self Defence merupakan bagaimana cara kita menanggapi masalah yang ada pada diri kita saat ini agar tidak menjadi ancaman bagi masa depan yang kita miliki.

Ada baiknya jika kita mengetahui akan ada perubahan yang merugikan diri kita, harus mulai dari sekarang kita persiapan segala sesuatunya. Masa masa persiapan ini lah yang meminimalisir adanya korban dari perubahan. Contohnya seperti petugas pintu masuk jalan tol yang kehilangan pekerjaan karena tergantikan oleh gardu otomatis. Sadari dini seharusnya mereka menyiapkan opsi pekerjaan lain karena pekerjaannya yang hilang agar mereka tetap memiliki penghasilan bagi keluarga mereka.

Sedikit quotes untuk kita “bersabarlah dalam menghadapi segala perubahan. Mungkin Allah SWT ingin menunjukan jalan yang terbaik bagi kita hamba hamba yang bersabar dalam menghadapi segala cobaan”

SEKILAS tentang PT Telekomunikasi

Sektor-sektor yang paling menarik perhatian para fund manager internasional yang aktif berinvestasi di luar negeri, termasuk Indonesia, adal...