Minggu, 09 Oktober 2016

Analisis PILKADA DKI JAKARTA Terhadap Kondisi Ekonomi di Jakarta

            Pilkada DKI Jakarta yang akan di adakan pada tahun 2017 sudah mulai memanas. Terdapat 3 kandidat Calon Gubernur (Cagub) pada Pilkada tahun 2017, calon tersebut ialah:
1: Ahok dan Djarot (PDIP)
2: Anies dan Sandiaga (Gerindra dan PKS)
3: Agus dan Sylviana (Demokrat)

Pilkada DKI Jakarta ini tidak hanya menimbulkan ancaman bagi aspek sosial budaya dan juga ekonomi di daerah DKI Jakarta saja khususnya namun juga berdampak pada ke stabilitas ekonomi nasional  karena Jakarta merupakan tulang punggung perkembangan ekonomi di Indonesia. Hal ini di sebebkan karena Pusat Pemerintahan, Politik, dan Ekonomi terdapat di Jakarta. Dikhawatirkan dengan ternodainya Pilkada Jakarta berdampak negatif tehadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Adanya indikasi menurunnya arus investasi yang masuk ke Jakarta saat memasuki masa Pilkada. Hal ini dipicu karena demonstrasi yang dilakukan masyarakat Jakarta untuk menolak salah satu Cagub yang berpotensi memenangkan Pilkada. Forecasting keadaan Jakarta kedepannya akan semakin tidak kondusif ketika terjadinya demonstrasi tersebut. Apalagi ketika Cagub yang di demonstrasi  memenangkan Pilkada. Jika hal itu terjadi dapat disimpulkan keinginan para Investor untuk berinvestasi akan berkurang yang disebabkan lingkungan di Jakarta yang kurang kondusif.  

Untuk dampak tidak langsung Pilkada ini dilihat dari Anteseden Cagub dan Cawagub dapat diproyeksikan bahwa idealisme ketika salah satu calon terpilih akan mendorong sektor yang sesuai dengan latar belakangnya. Dengan hal tersebut maka masyarakat akan condong mendukung Cagub yang sesuai dengan kebutuhannya ataupun kepentingannya dan berusaha semaksial mungkin agar Cagub yang mereka pilih dapat memenangkan Pilkada. Contoh: Kebanyakan investor di Jakarta akan condong ke Cagub yang mengerti tentang permasalahan bisnis yang mereka hadapi, maka besar mereka akan berlabuh ke Cagub yang memiliki kemampuan untuk mengelola tatanan bisnis di Jakarta.

Dari idealisme masing masing Cagub dapat disimpulkan bahwa hal ini berindikasi menyebabkan penyelewengan kebijakan yang akan diambil ketika Cagub tersebut sudah mendapatkan Jabatannya sebagai Gubernur. Penyelewengan tersebut berupa mendorong kepentingan kepentingan sektoral yang telah mendukung keberhasilan untuk menjadi gubernur di DKI Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEKILAS tentang PT Telekomunikasi

Sektor-sektor yang paling menarik perhatian para fund manager internasional yang aktif berinvestasi di luar negeri, termasuk Indonesia, adal...