Sabtu, 17 September 2016

Analisis Finansial


Analisis finansial bertujuan untuk mengetahui perkiraan dalam hal pendanaan dan aliran kas, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya bisnis yang dijalankan.  Menurut Husnan Suswarsono (2000) analisis finansial merupakan suatu analisis yang membandingkan  antara biaya dan manfaat  untuk menentukan  apakah  suatu bisnis akan menguntungkan selama umur bisnis.


Analisis finansial mengkaji beberapa analisis kelayakan finansial yang digunakan yaitu, Net B/C Ratio, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period (PP), Laba rugi dan Analisis Sensitivitas.


Net Present Value (NPV)

Net  Present  Value  (NPV)  adalah  nilai  sekarang  dari  keuntungan  bersih (manfaat  neto  tambahan)  yang  akan  diperoleh  pada  masa  mendatang,  merupakan selisih antara nilai sekarang arus manfaat dikurangi dengan nilai sekarang arus biaya (Gittinger, 1986).

Kriteria  penilaian  untuk Net Present Value (NPV)  adalah  sebagai berikut:

1.                   Jika NPV > 0, maka usaha yang dijalankan layak untuk dilaksanakan.
2.                   Jika NPV < 0, maka usaha yang dijalankan tidak layak untuk dilaksanakan.
3.                   Jika NPV = 0, maka usaha yang dijalankan tidak rugi dan tidak untung.

Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return  (IRR) adalah tingkat suku bunga maksimum  yang dapat dibayar oleh bisnis untuk sumberdaya yang digunakan karena bisnis membutuhkan  dana  lagi  untuk  biaya-biaya  operasi  dan  investasi  dan  bisnis  baru sampai pada tingkat pulang modal (Gittinger, 1986).

Sedangkan  menurut Umar (2005) Internal Rate of Return  (IRR) digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas, dengan  mengeluarkan  investasi  awal. Apabila  IRR sama  dengan  tingkat discount maka usaha tidak dapat mendapatkan  untung atau  rugi, tetapi jika IRR < tingkat discount rate maka usaha tersebut tidak layak diusahakan, sedangkan apabila IRR > tingkat discount rate maka usaha tersebut layak untuk diusahakan.


Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio)

Net benefit cost ratio  (Net B/C Ratio) adalah perbandingan  antara present value yang dari net benefit yang positif dengan present value dari net benefit yang negatif (Kadariah,1986). Jika Net B/C ratio >1, maka proyek tersebut layak untuk diusahakan  karena  setiap  pengeluaran  sebanyak  Rp.  1  maka  akan  menghasilkan manfaat sebanyak Rp. 1. Jika Net B/C < 1 maka proyek tersebut tidak layak untuk diusahakan  karena  setiap  pengeluaran  akan  menghasilkan  penerimaan  yang  lebih kecil dari pengeluaran.


Payback Period (PP)

Payback  period  (PP)  digunakan  dengan  tujuan  untuk  menghitung  jangka waktu  pengembalian  modal investasi  yang  digunakan  untuk  membiayai  bisnis. Payback period adalah suatu periode yang menunjukkan berapa lama modal yang ditanamkan dalam bisnis tersebut dapat dikembalikan.



Analisis Laba Rugi

Analisis laba rugi adalah laporan yang berisi tentang total penerimaan pengeluaran  dan  kondisi keuntungan  yang diperoleh  suatu perusahaan  dalam  satu tahun produksi. Laporan laba rugi menggambarkan kinerja perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya selama periode tertentu. Laporan laba rugi mengandung sebuah informasi yang penting tentang suatu usaha, yaitu laba atau rugi bersih. Berikut adalah indikator untuk menggunakan analisa laba rugi diantaranya yaitu:


1. Penghasilan

Penghasilan perusahaan dapat diperoleh dari penjualan total terhadap produk yang   dihasilkan   selama   periode   yang   tertentu.   Penjualan   merupakan   sumber penghasilan utama bagi perusahaan. Penjualan bersih diperoleh dari penjualan kotor dikurangi penjualan yang dikembalikan (return).


2. Biaya

Biaya  mencakup  semua  pengeluaran  yang  dikeluarkan  perusahaan.  Secara garis  besar,  macam-macam  biaya  yang  termasuk  didalamnya  adalah  biaya  tetap, biaya variabel, pajak, rugi yang diakibatkan penjualan aktiva tetap dan penyusutan barang investasi.


3. Laba atau Rugi Bersih

Laba bersih dapat diperoleh dari seluruh penghasilan dikurangi seluruh biaya. Jika nilai selisih tersebut adalah positif, maka nilai tersebut sebagai keuntungan perusahaan,   sedangkan   nilai   yang   negatif   menandakan   kerugian   perusahaan. Besarnya   laba  bersih   yang  dapat   dicapai   akan   menjadi   ukuran   sukses   bagi perusahaan.




Analisis Sensitivitas


Analisis sensitivitas adalah suatu analisa untuk dapat melihat pengaruh- pengaruh yang akan terjadi akibat keadaan yang berubah-ubah (Gittinger 1986). Pada bidang pertanian, bisnis sensitive berubah-ubah akibat empat masalah utama yaitu perubahan harga jual produk, keterlambatan pelaksanaan usaha, kenaikan biaya dan perubahan volume produksi.

Analisis sensitivitas dicari beberapa nilai pengganti pada komponen biaya dan  manfaat  yang  terjadi,  yang  masih  memenuhi  kriteria  minimum  kelayakan investasi atau masih mendapatkan  keuntungan normal. Keuntungan normal terjadi apabila nilai NPV sama dengan nol (NPV=0). NPV sama dengan 0 akan membuat IRR sama dengan tingkat suku bunga dan Net B/C sama dengan 1 (cateris paribus). Artinya, sampai tingkat berapa usaha yang akan dijalankan mentoleransi peningkatan harga  atau  penurunan  input dan  penurunan  harga  atau  jumlah  output  (Gittinger,1986).

Parameter harga jual produk, jumlah penjualan dan biaya dalam analisis finansial  diasumsikan  tetap  setiap tahunnya  (cateris  paribus).  Namun,  dalam keadaan  nyata  ketiga  parameter  dapat  berubah-ubah  sejalan  dengan  pertambahan waktu. Untuk itu, analisis sensitivitas perlu dilakukan untuk melihat sampai berapa persen penuruan harga atau kenaikan biaya yang terjadi dapat mengakibatkan perubahan dalam kriteria kelayakan investasi dari layak menjadi tidak layak.

Batas-batas maksimal perubahan parameter ini sangat mempengaruhi dalam hal layak atau tidaknya suatu usaha untuk dijalankan. Semakin besar persentase yang diperoleh misalnya persentase kenaikan harga pakan dan DOC maka menunjukkan bahwa usaha tersebut tidak peka atau tidak sensitif terhadap perubahan parameter yang terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEKILAS tentang PT Telekomunikasi

Sektor-sektor yang paling menarik perhatian para fund manager internasional yang aktif berinvestasi di luar negeri, termasuk Indonesia, adal...